Sunday, February 25, 2007

Islam Militan

Kata “militan” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990), didefinisikan sebagai “bersemangat tinggi; penuh gairah; berhaluan keras”.
Jadi, secara leksikal, “Islam militan” dapat diartikan sebagai Islam yang bersemangat tinggi, penuh gairah, dan berhaluan keras. Ringkasnya, Islam yang tidak loyo.
Maka, jika keberadaan “Islam Liberal” merupakan antitesa dari “Islam militan”, berarti “Islam liberal” dapat dimaknai sebagai islam yang tidak bergairah, alias islam loyo.

- Adian Husaini, M.A. -

Thursday, December 21, 2006

It hurts my stomach

He looks at the scintillating sun as though he is alone.
Leaving me bedazzled…to feel this unfamiliar knot in my stomach.
He gives the impression of taking pleasure in dissolving with the light.
I am speechless.
I feel neither enjoyed nor annoyed.
As a matter a fact, I feel nothing but strange.

I think, I see what he sees
I appreciate it..
but I don’t think I can really understand.
Well, after all I’m just an observer.

Wednesday, December 20, 2006

borrow this from Tori Amos :p

Airplanes
Take you away again
Are you flying Above where we live
Then I look up a glare in my eyes
Are you having regrets about last night
I'm not
but I like rivers that rush in
So then I dove in
Is there trouble ahead
For you the acrobat
I won't push you unless you have a net

You say the word You know I will find you
Or if you need some time
I don't mind
I don't hold on
To the tail of your kite
I'm not like the girls that you've known
But I believe I'm worth coming home to
Kiss away night
This girl only sleeps with butterflies
So go on and fly then boy

Balloons Look good from on the ground
I fear with pins and needles around
We may fall then stumble upon a carousel
It could take us anywhere

Friday, December 08, 2006

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Assalaamu’alaikum wr. wb.


Organisasi

mencari:

Sukarelawan untuk mengajar Anak Jalanan ^o^

Materi pengajaran:
Baca Iqro’ dan Al-Qur’an
Belajar Wudhu dan Shalat (serta Fiqih untuk anak)

Setiap hari Minggu (pk. 09.00 – 13.00)

Lokasi:
Di bawah kolong jembatan kereta Cikini





Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:
Erika 0818 922 846


Bila memungkinkan, tolong informasi ini disebarkan. Terima kasih, Jazakallah khaiir.

Thursday, December 07, 2006

Hope

Someone really wise once said to me:
"Kalau berharap jangan sama manusia, karena pasti kecewa. Kalau berharap ya sama Allah"

Postmodernism is bullshit (pardon my french)

Para ‘ahli’ Posmodernisme mencanangkan diri sebagai anti-foundationism

Mari kita melakukan silogisme
Posmodernis adalah suatu foundation (yang baru muncul sebagai kritik untuk kaum modernis)
Posmodernis anti-foundationism
Berarti (harusnya) dia anti pada pandangannya sendiri.

Kemudian mereka mengatakan bahwa semua entitas di dunia tidak dapat dikatakan benar ataupun salahnya. Harus sesuai situasi dan konteks.
Maka Marx bisa menjadi benar – dalam konteks tertentu.
Freud bisa menjadi benar – dalam konteks tertentu.
Descartes bisa menjadi benar – dalam konteks tertentu.
Carl R. Rogers bisa menjadi benar – dalam konteks tertentu.
Siapapun, apapun..

Lalu siapa yang menentukan bahwa berbagai pandangan tersebut menjadi sesuai dengan konteks?

Lalu, apa hak mereka menjadikan teori-teori yang tadinya universal kemudian dijadikan benar dan salah dalam konteks tertentu. Hahaha..Freud pasti meringis kalau mendengarnya (bukan artinya saya setuju dengan para ‘ahli’ modernis)..
Tak ada yang lebih baik sebenarnya.
Mengutip seorang Pak Akhyar: “Perpindahan pandangan barat beralih dari
modernis yang berpandangan sekuler ke arah posmodernis yang juga sekuler”.

Hanya saja, posmodernis tampaknya sangat nyaman dan mengundang. Bahaya. Para Doktor dan Professor yang ‘pintar’ di Indonesia pun terkagum-kagum melihat cara pandang yang begitu ‘masuk akal’ ini. Mereka pun tidak lupa membawa para mahasiswa-mahasiswanya yang cenderung ‘blank’ yang katanya bukan hanya berbentuk “tabula rasa”. Trus mereka-mereka yang harusnya bisa berpikir secara aktif dan tidak asal menyerap itu kok bisa-bisanya melihat dengan terpesona dan menelan bulat-bulat pemikiran barat dan sekuler ini sebagai kebenaran. Eh tunggu..bukan kebenaran. Dalam ‘konteks’ posmodernis kan tidak ada kebenaran. Haha..posmodernis membuat suatu sudut pandang yang bahkan tidak dapat membenarkan atau menyalahkan dirinya sendiri.

Banci.

Alhamdulillah

People come and go
They stay and they leave

But not Allah
Allah stays.

Sunday, November 26, 2006

remorse

The temptation to just burst in to tears is very high.
Actually, her eyes had watered a few times in the elevator, bathroom, stairs, computer lab, classroom. All she had to do is just close her eyes and all those strangers will see her precious tears flowing down her face.
But her tears are just too precious.
And suddenly, she misses her God so much. She knows exactly this is a part of the consequences of her betrayal. She had managed to destroys her own foundation and, therefore, she too, will be shattered in to pieces.

She decided to take a deep breath.
and started to climb the window..and dance through the rain. It was quite enjoyable, although it is far from remorse because she knows that the rain would stop eventually, and she knows she wouldn't be able to forgive herself anyway.

She dances and wishes that one of these days, God will kisses her face like He always used to.
She dances and wishes that her tears will eventually dissolve with the soiled-smelling rain.

Nelangsa

hari ini hujan..
Datang lagi.
Hujan datang dan sepertinya membulak-balik lembaran waktu.
Mendatangkan rasa yang biasanya didapatkan saat diri menutup mata dalam sepi,
atau berjalan ditemani pepohonan yang tertiup angin,
atau melihat gambar laki-laki yang memandang cahaya langit dengan tatapan kosong,
atau mendengar gemercik kubang air karena langkah-langkah kaki,
atau saat sedang duduk di tepi danau dan benar-benar terbuka dengan dua atau tiga orang sahabat berjiwa luar biasa cantik.

hari ini hujan..
Menghilangkan semua rasa kecuali satu.
Menghilangkan rasa yang biasanya diciptakan oleh sekumpulan orang asing yang dikenal,
Menghilangkan penat,
Menghilangkan gundah.

Sampai tiba disadari bahwa hujan telah berhenti.
dan harus tertawa lagi.
Karena jiwa-jiwa yang dapat melihat hujannya telah hilang semua, meninggalkan satu jiwanya bersama dengan topengnya yang paling bijaksana. tawa.

Monday, September 25, 2006

jenuh

andaikan manusia bisa meledak
sewaktu-waktu tanpa dikira
tanpa bom atau macam-macam bahan peledak
sewaktu-waktu karena jiwa

Jiwa begitu penuh
dengan keluh

Duduk di tengah keramaian
sibuk dengan berbagai macam pikiran
hal berguna
tak berguna
tak berguna
menumpuk, menghajar dan berputar-putar
lalu tiba-tiba meledak
kemudian tersusun lagi menjadi jiwa baru
yang melihat segala sesuatu dengan baru
semua tetap
yang berubah hanyalah caranya menatap

aku mau
bolehkah aku tunggu
untuk pecah dan terangkai kembali
untuk terbang walau jatuh lagi
aku akan kembali
tetapi sebelumnya aku perlu pergi
bolehkah?
sopankah?
wajarkah?
relakah?

Friday, September 08, 2006

Homeschooling

Jika anda menggunakan hidup sebagai kurikulum, seluruh isi dunia ini tersedia sebagai mata pelajaran.

Monday, September 04, 2006

Relationship

Sometimes,
To be in a relationship is to think of that same person 24/7
To be jealous,
To have your heart beats so crazy it freaks you out,
To miss a person until it makes you mad,
To understand and be understood,
To demand some privilege that other people cannot have,
To be spoiled and at the same time be educated,
To scream and be screamed at,
To have special times with him (and be sure that no one person in this whole wide universe will have the same kind, ‘cause it’s too damn special)
To cry like you never cry before and amaze yourself for the capacity of the tears dropping from your swollen eyes,
To swallow every inch of your ego,
To feel ignored,
To have no choice,
To hide and be found,
To run and be chased,
To be hugged sincerely,
To asked and begged to be loved – passively or aggressively
To have no pride
To learn, learn, and learn,
To care so much, too much

and with all the chaos,
in the end
to have a relationship is just TO BE.
TO just BE.
so that you can love, unconditionally.



I love u. I do.
With all my beating heart, twirling soul, dizzy mind and body.
With all of me.

-My King Kong..

Thursday, August 24, 2006

perubahan adalah raksasa dan aku adalah kerdil

Saat waktu mengalir seperti air
Dia pun hanya terdiam melihat
dengan menyimpan segala sesak di dada

Saat disekelilingnya hanyalah benda mati
Dia pun hanya terdiam menangis
dengan menyimpan segala rasa kecewa

Saat enam masa telah berlalu,
semua tidak menghilang atau tercipta dan menjadi ada
Tidak menghilang atau tercipta menjadi ada
Semua hanya berubah

Perubahan adalah raksasa
Sementara dirinya hanyalah mahluk kecil yang terdiam melihat waktu mengalir

Perubahan adalah gemuruh angin topan
Sementara dirinya hanyalah satu frekuensi kecil yang tak terdengar oleh kuping yang memang tak pernah benar-benar mampu mendengar

Perubahan adalah tsunami
Sementara dirinya hanyalah satu partikel mikro yang terhempas seperti peluh

Monday, August 14, 2006

A Warrior

Pejuang Aqidah adalah manusia yang kuat fisik dan mentalnya,
yang tidak tergoyahkan oleh berbagai krisis.

Ia kuat dengan kekuatan Allah,
kaya dengan kekayaan-Nya,
mampu dengan qudrat-Nya,
dan besar dengan keagungan-Nya.

..

Apa yang berada di belakang kita dan apa yang berada di depan kita adalah perkara kecil berbanding dengan apa yang berada di dalam kita

Tuesday, August 08, 2006

then who's fault? xp

Today I just read this book that said:
Mood is related to stressful EXTERNAL factors, rather than to hormones.
Really?
I always blame my hormones.
I always thought that it was my hormones fault.
In fact, one of my biggest ambitions is to defeat what my hormones’ wishes me to do.

But, what? It’s not my hormones fault??
Really huh?

Wednesday, August 02, 2006

Q.S 2: 269

"Dia memberikan hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki.
Barang siapa diberi hikmah, sesungguhnya dia telah diberi kebaikan yang banyak.
Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang mempunyai akal sehat."

Intimacy Stage

Erik Erikson hypothesized that people pass through eight psychological stages in their lifetimes.
I am apparantely in stage VI.
Intimacy versus Isolation stage:
“Once young people know who they are and where they are going, the stage is set for the sharing of their life with another.
The theme of this stage is best expressed as “to lose and find oneself in another.”
The young adult is now ready to form a new relationship of trust and intimacy with another individual, a “partner in friendship, sex, competition, and cooperation.”
This relationship should enhance the identity of both partners without stifling the growth of either.

You are Allah

Children songs are just nice to hear,
because sometimes simplicity is just what we needed.

You are Allah
You are always there
When I need you
To cry upon and share
Allah, the Great
Allaahu akbar

I can see You
All around me
I can feel You
Always near me
I can know you
With heart and mind
You created me
And others, o so fine

Strengthen my faith!
Lengthen my life!
Look upon me!
And forgive me!
Everything I do,
Every single thing,
Allah, is for You
Allah is for You

Sunday, July 30, 2006

Kesabaran Nabi Muhammad Saw

"Cih!” tiba-tiba kepala Nabi Muhammad Saw. diludahi orang kafir.
Nabi Muhammad Saw. kaget bukan main. Beliau mengusap kepala.
Hari berikutnya Nabi diludahi lagi.
“Alhamdulillah,” ucap beliau sambil mengusap kepala.
Hari berikutnya diludahi lagi. Beliau tetap sabar.

Akan tetapi pada hari berikutnya, tidak ada yang meludahi.
Nabi menemui seseorang dan menanyakan orang yang biasa meludahinya. O, dia sedang sakit,” jawab orang itu.
“Innalillahi, sakit?” Kalau begitu nanti aku akan kesana,” kata Nabi.
Setelah shalat, Nabi menengok orang yang telah meludahinya.
Orang itu sangat terkejut. Jangan-jangan Nabi akan menyakitinya.
“Mudah-mudahan cepat sembuh,” kata Nabi sangat tidak diduga-duga.
Orang itu minta maaf, lalu mengucapkan kalimat syahadat karena kesabaran Nabi Muhammad Saw.

Ashabul Ukdud

Dahulu hidup seorang raja. Ia mempunyai tukang sihir yang sudah tua. “Wahai Raja, kirimkanlah seorang pemuda pandai untuk kuajarkan sihir,” kata tukang sihir tua. Maka, raja memilih pemuda yang paling pandai untuk belajar sihir.

Tetapi, pemuda itu tertarik pada seorang ulama yang tinggal di dekat rumahnya.
“Aku ingin belajar ilmu Allah darimu,” kata pemuda kepada Ulama.
“Baiklah”, kata ulama.
“Tetapi tukang sihir tidak boleh tahu. Sebab ia pasti akan menghukummu.”

Suatu hari, seekor raksasa menghalangi jalan. Si pemuda mengambil batu dan berdoa, “Ya Allah, jka ajaran ulama lebih Kau cintai dari ajaran sihir, bunuhlah binatang itu dengan lemparan batu ini.”
Si pemuda melemparkan batu dan binatang raksasa itupun mati.

Dengan ilmu Allah yang diajarkan ulama, sang pemuda pandai menyembuhkan berbagai penyakit. Suatu hari datanglah seorang teman raja yang matanya buta.
“Engkau dapat sembuh kalau beriman kepada Allah,” kata si pemuda.
“Baiklah, aku beriman kepada Allah Yang Mahaperkasa,” kata teman raja.
Dengan izin Allah, sang pemuda berhasil menyembuhkan matanya.
Ketika raja tahu, Ia pun marah.
Raja memanggil ulama, pemuda dan temannya itu.
“Kalau kalian masih terus menyembah Allah kalian akan kubunuh!” bentak raja.
Karena tetap beriman, Raja membunuh ulama dan temannya. Raja memerintahkan agar si pemuda dijatuhkan dari puncak bukit yang tinggi.
“Ya Allah, lindungilah hamba dengan cara apa saja yang engkau kehendaki,” doa si pemuda.
Bukit pun berguncang, para prajurit raja tergelincir dan mati. Sedangkan sang pemuda selamat.

Raja memerintahkan agar sang pemuda dibawa ke tengah laut dan ditenggelamkan.
“Ya Allah, lindungilah hamba dengan cara apa saja yang Engkau kehendaki,” doa si pemuda. Perahu pun terbalik, para prajurit tenggelam, sedangkan sang pemuda tetap selamat.

“Kalau engkau ingin membunuhku, panahlah aku dengan menyebut nama Allah,” ujar si pemuda pada raja.
“Lakukanlah,” kata Raja pada prajurit. “Kumpulkan rakyat banyak untuk menyaksikan!”
Si pemuda pun diikat pada sebatang pohon kurma.
Dengan menyebut nama Allah, panah dilepaskan dan si pemuda pun wafat.

“Ternyata Allah lah yang menghidupkan dan mematikan, bukan raja!” kata rakyat.
Melihat rakyatnya banyak yang beriman kepada Allah, raja semakin murka.

“Galilah parit-parit panjang (ukhdud)! Nyalakan api! Lempar orang beriman ke dalam sana,” kata Raja.
Seorang ibu mendengar bayinya bicara. “Jangan takut ibu. Sesungguhnya kita berada dalam kebenaran.”
Maka sang ibu pun melompat ke dalam parit bersama bayinya. Orang-orang beriman itu disebut Ashabul Ukhdud.

rambling...bla bla bla

She feels grateful for the wind that suddenly flows through her body.
It surprises her. But in a good way.
She feels like a long lost best friend is trying to calm her down from the world, from all the bleakness of it.
She closes her eyes and finally breathes. Finally! She can breathe.
Serenity oh serenity! She’s trying to enjoy every moment of it, as much as she can, before she has to set foot to live her life again.
As much as she can, embracing the flowing wind which gives her calmness just by being there, without ever having to say anything, like best friend do.

Why can’t people be more like the flowing wind, she thought.

Tuesday, July 25, 2006

dream

Dirinya kaget
Tiba-tiba saja, punggungnya terasa sangat berat
Ketika dia menengok ke belakang dia melihat sayap berwarna putih begitu dekatnya
Seakan-akan dia yang memiliki sayap itu

Lalu dirinya tersentak
Tiba-tiba saja, tubuhnya terangkat dari tanah
Dari segala hal yang ada, terbang adalah hal yang paling diinginkannya
Dan sekarang dia terbang
Dia mempunyai dua sayap indah berwarna putih

Dia terbang melayang
Kagetkah dia?
Tidak
Dia hanya tersenyum

Lalu dia terbangun dari mimpinya
Kagetkah dia?
Tidak
Dia hanya menangis

Shall I?

Shall I pretend not to feel this hidden quiver?
That attack, not my body, but my mind
Like the whispers of an enemy, that’s reluctant to leave and loose but too coward to stand in front.

Shall I pretend not to feel this shivering mind?
A foolish mind that has not enough wits to just scream, scream, and scream.
A hopeful mind that has not enough magic to just sit down and have a small talk with many blessed, blissful, and blistering souls.
A mind that only think of it selves and nothing more, an egocentric, but authentic, and somewhat autistic mind.

aku suka anak kecil

Tertawa

Aku suka anak kecil
sangat

Mengagumkan, betapa mereka dapat dengan mudahnya tertawa
dengan tulus
Tanpa syarat
Tanpa kerumitan
Hanya tertawa

Takjub, aku tertawa dalam takjub
Aku diselimuti oleh tawa
seakan-akan mereka menularkannya dengan mudah
Mmm..Mungkin karena aku memang mudah terjangkit virus
Kali ini hal itu ternyata menguntungkan
Aku terjangkit virus tawa
Akut

Iri, Aku ingin punya tenaga sekuat mereka untuk terus tertawa
dan
Aku tidak ingin ada alasan untuk tertawa

Aku ingin bermain dengan mereka
Tulus
Tanpa syarat
Tanpa kerumitan
Hanya tertawa

Aku suka anak kecil
Sangat


Mereka Begitu Berani

Saat hujan orang-orang akan lari berteduh
Bersembunyi dari hujan dan mencari kehangatan yang wajar
Mengernyit pada air yang terasa di baju dan tubuh
Di tengah-tengah nuansa itu, semua akan melarikan diri dari basah
Mencari kenyamanan yang terasa normal dari atap yang menadahi hujan
Laki-laki dewasa akan berkumpul dengan para lelaki dewasa lainnya untuk berteduh di balik atap warung sambil bercengkrama
Remaja-remaja sekolah menengah yang berlarian mencari tempat berteduh padahal sudah terlanjur kuyup
Para wanita yang menunggu hujan reda dengan pandangan kosong dan bosan di balik atap teras pertokokan
Orang-orang yang berlarian mengejar angkot dengan panik dan ketergesaan yang mengganggu

Di tengah-tengah gambar itu, mahluk berani bernama anak kecil akan berlarian bebas di tengah hujan, tertawa dan bahagia seakan-akan tubuh tak memijak tanah
Menari-nari dan menciptakan irama berkecipak
Menari-nari tak perduli seakan-akan dirinya adalah satu-satunya yang ada
Air pun terlihat sangat menggoda
Matahari tersembunyi tetapi pemandangan itu sangat menyilaukan

Berbincang dan tertawa sendiri.
Menikmati hidup. Menikmati Tuhan dengan definisinya sendiri.
Apa artinya? Nakal? Belum mengerti resiko? Tak takut kena sakit? Masih kecil? Atau...mmm..berani?

Wednesday, July 19, 2006

Q.S. 22: 18

Tidakkah engkau tahu bahwa siapa yang ada di langit dan siapa yang ada di bumi bersujud kepada Allah, juga matahari, bulan, bintang, gunung-gunung, pohon-pohon, hewan-hewan yang melata dan banyak di antara manusia?

bore

Do words can actually prove anything?

Tuesday, July 18, 2006

...rambling on

Lihat, lihatlah
Tangan yang begitu kecil

Lihat, lihatlah
Ada ketidakberdayaan di situ

Tidak berdaya untuk menghapuskan ketidakberdayaan
Sementara banyak hal remeh yang dipaksa menjadi penting
Sedangkan hal yang benar-benar penting bergaung di sekitar kuping
Memaksa dan memamerkan ketidakmampuan diri untuk menggandeng banyak tangan lain membentuk suatu tangan besar penuh kasih yang menghancurkan kemunduran. Menghancurkan keruh dan sedih.

Iya Allah, leli berusaha untuk mengerti
Iya Allah, leli berusaha untuk memahami
Ya ya ya

Semua mengandung hikmah yang tidak selalu indah tapi menjadikan semuanya baik.
Semua mengandung makna yang harus dicari dengan tekun.
Semua bertahap
Semua perlahan
Semua mengalun dalam proses
Semua adalah pelajaran
Semua adalah pendidikan
Semua adalah kasih yang terselubung

Leli tahu
Tahu
Tahu
Tahu
Tapi tak paham
Karena yang terasa saat ini adalah ketidakberdayaan

Apakah hanya usaha dan niat sajakah yang penting bagiMu?
Bagaimana dengan hasil?
Pentingkah?
Tidak pentingkah?
Kenapa hasil terasa begitu mendesak bagi tangan kecil ini?

duduk dan menunggu

Aku manusia yang berbeda denganmu
Karena aku adalah manusia yang menyulam sayap
Perlahan-lahan
Tahap demi tahap

Aku manusia yang sedang menunggu
Aku menunggu dengan tidak sabar untuk terbang
Meninggalkan tanah, meraih udara,
Kemudian berdetak, bernafas dan mulai hidup

Aku manusia yang hidup dalam harapan
Harapan yang berjalan semakin mendekat
Untuk mempersembahkan suatu sinar yang berawal dari keringat
Sinar itu akan membentangkan sayapnya mengalahkan elang

Mengalahkan bumi

Terbang

Berusaha sekuat tenaga bersabar dengan waktu.
Hanya menjadi mahluk bumi yang mencium hawa langit terus menerus
Untuk sementara,
tentu saja

Berusaha sekuat tenaga menyulam cita
Hanya menjadi manusia yang
ada dalam energi dan materi, dan
tidak ada sebagai setitik debu.

Bergeliat dalam rahim dunia
Sesak tapi tetap hidup
Diam walau berdetak
Bersabar atas nama keyakinan bahwa
Diri akan keluar dengan sayap

Bercinta melalui udara

Di suatu kedai, terlihat dua orang saling berpandangan
Berbincang dalam diam
Bercinta melalui udara
Menyentuh lewat mata
Tertawa dan nyaman dalam aura

Diam dan bercakap-cakap dalam bahasa yang ekslusif untuk mereka
Sekali-kali tercipta kata-kata yang timbul dari kenyamanan yang luar biasa
Bahasa tubuh memang lebih indah dari bahasa indonesia

Terlihat tubuh yang tak saling menyentuh
karena memang tak perlu lagi
Karena seketika udara dan setiap atom yang ada menjadi tubuh dan mereka pun menjadi satu

Di suatu kedai, terlihat dua orang saling berpandangan
Berbincang dalam diam
Bercinta melalui udara
Menyentuh lewat mata
Tertawa dan nyaman dalam aura

hidayah

Sungguh apa yang ada di aku ingin ku bagi denganmu wahai teman
Tapi dengan cara bagaimanakah harus kusampaikan?
Kata-kataku tak akan bisa menggambarkannya
Karena aku memang tidak mendapatkannya dengan bahasamu atau bahasaku atau bahasa siapapun dan apapun di seluruh dunia

Tidak diberi dengan cara yang biasa,
tapi sungguh tidak juga dengan cara yang luar biasa
Masuk kedalam setiap sel tubuh dan mempengaruhi keseluruhan diri dengan metode yang Maha Sederhana dan tak akan dapat dijelaskan
Setidaknya olehku
Karena kata-kata tak akan pernah cukup
Kata-kata tidak hilang daripadaku
tetapi hanya mengecewakanku dengan keterbatasannya

Dan seketika tak ada yang sia-sia
Dan bahagia tidak lagi menjadi tujuan
Karena Dialah sang Maha Tujuan
Yang memiliki segala yang di diri dan segala yang ada di luar diri

Lambaian daun pun menjadi indah karena atas kehendakNya
Jiwaku dapat merasakanNya dalam permainan cahaya bumi
Keheningan adalah nada dalam suara alam dan keramaian membentuk irama
Bahkan irama jantung adalah berkah yang disadari detaknya dalam detik
Apakah sebabnya?
Maafkanlah aku kawan, sungguh inderaku tak mampu
Dapatkah kau menyentuh hatiku untuk merasakannya juga?