Monday, September 25, 2006

jenuh

andaikan manusia bisa meledak
sewaktu-waktu tanpa dikira
tanpa bom atau macam-macam bahan peledak
sewaktu-waktu karena jiwa

Jiwa begitu penuh
dengan keluh

Duduk di tengah keramaian
sibuk dengan berbagai macam pikiran
hal berguna
tak berguna
tak berguna
menumpuk, menghajar dan berputar-putar
lalu tiba-tiba meledak
kemudian tersusun lagi menjadi jiwa baru
yang melihat segala sesuatu dengan baru
semua tetap
yang berubah hanyalah caranya menatap

aku mau
bolehkah aku tunggu
untuk pecah dan terangkai kembali
untuk terbang walau jatuh lagi
aku akan kembali
tetapi sebelumnya aku perlu pergi
bolehkah?
sopankah?
wajarkah?
relakah?

3 Comments:

Blogger Kikie said...

you usually write good.

but this one piece just doesn't do it for me. you really are JENUH I guess.

I like what you said in the middle, but the end ruins it.

7:03 PM  
Blogger true blue said...

mbak leli erikaaa...k mana saja dirimu?? skripsiku mulai membuatku gilaaaa,,, =(

peraturan di mobilku? simpel koq..no smoking.. :)

11:59 AM  
Blogger Yentri Marchelino said...

jenuh kenapa mba, banyak tugas ya...? :D

12:25 AM  

Post a Comment

<< Home