Thursday, December 07, 2006

Postmodernism is bullshit (pardon my french)

Para ‘ahli’ Posmodernisme mencanangkan diri sebagai anti-foundationism

Mari kita melakukan silogisme
Posmodernis adalah suatu foundation (yang baru muncul sebagai kritik untuk kaum modernis)
Posmodernis anti-foundationism
Berarti (harusnya) dia anti pada pandangannya sendiri.

Kemudian mereka mengatakan bahwa semua entitas di dunia tidak dapat dikatakan benar ataupun salahnya. Harus sesuai situasi dan konteks.
Maka Marx bisa menjadi benar – dalam konteks tertentu.
Freud bisa menjadi benar – dalam konteks tertentu.
Descartes bisa menjadi benar – dalam konteks tertentu.
Carl R. Rogers bisa menjadi benar – dalam konteks tertentu.
Siapapun, apapun..

Lalu siapa yang menentukan bahwa berbagai pandangan tersebut menjadi sesuai dengan konteks?

Lalu, apa hak mereka menjadikan teori-teori yang tadinya universal kemudian dijadikan benar dan salah dalam konteks tertentu. Hahaha..Freud pasti meringis kalau mendengarnya (bukan artinya saya setuju dengan para ‘ahli’ modernis)..
Tak ada yang lebih baik sebenarnya.
Mengutip seorang Pak Akhyar: “Perpindahan pandangan barat beralih dari
modernis yang berpandangan sekuler ke arah posmodernis yang juga sekuler”.

Hanya saja, posmodernis tampaknya sangat nyaman dan mengundang. Bahaya. Para Doktor dan Professor yang ‘pintar’ di Indonesia pun terkagum-kagum melihat cara pandang yang begitu ‘masuk akal’ ini. Mereka pun tidak lupa membawa para mahasiswa-mahasiswanya yang cenderung ‘blank’ yang katanya bukan hanya berbentuk “tabula rasa”. Trus mereka-mereka yang harusnya bisa berpikir secara aktif dan tidak asal menyerap itu kok bisa-bisanya melihat dengan terpesona dan menelan bulat-bulat pemikiran barat dan sekuler ini sebagai kebenaran. Eh tunggu..bukan kebenaran. Dalam ‘konteks’ posmodernis kan tidak ada kebenaran. Haha..posmodernis membuat suatu sudut pandang yang bahkan tidak dapat membenarkan atau menyalahkan dirinya sendiri.

Banci.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home